CLDS menggunakan konten-konten multimedia seperti teks, gambar, audio, video, dan infografik berkualitas tinggi yang didesain sesuai dengan kaidah-kaidah desain instruksional sehingga menarik dan efektif untuk dipelajari.
CLDS percaya bahwa pemahaman dibentuk dari makna yang muncul dari interaksi-interaksi antara pemelajar dengan sesama pemelajar, pembelajar, dan bahan-bahan pembelajaran . Oleh sebab itu, MOOC – CLDS secara optimal memfasilitasi interaksi antar semua pengguna melalui fitur-fitur seperti forum diskusi, group chats, wiki, video konferens, serta live discussion.
CLDS percaya bahwa pertemuan dengan ilmu atau pengalaman tidaklah cukup untuk menciptakan makna dalam pembelajaran. Waktu untuk berefleksi dibutuhkan bagi pembelajar untuk berpikir secara kritis dan dalam untuk mengkaitkan apa yang sudah dia pelajari dengan ilmu yang sudah pembelajar ketahui. Untuk memfaslitasi ini, CLDS memiliki fitur seperti learner’s journal & blog dan mapping tool untuk memudahkan para pembelajar untuk berefleksi dan membuat koneksi di antara hal-hal yang sudah ia pelajari.
Sastra itu ngebosenin? Filsafat itu ribet?
Sejarah itu kuno? Siapa bilang?
Tonton ahli-ahli humaniora dari FIB UI menjawab 3 pertanyaan mengenai serunya dan pentingnya ilmu, konsep, dan riset dalam bidang ilmu humaniora.
Cerita beduk dan kentongan, Borobudur dan penjara orang buangan, mesin jahit dan panel-panel di museum perjuangan. Ikhtiar mengakrabkan (pengetahuan dan kearifan) masa lalu dengan tantangan masa kini. Podcast yang menjelajahi tema arkeologi, museum, dan kebudayaan materi dalam format perbincangan santai bersama para ahli dan akademisi.
Ikuti kursus daring berkelas dunia yang dipandu oleh dosen-dosen berkualitas dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia